Profil Desa Winong

Ketahui informasi secara rinci Desa Winong mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Winong

Tentang Kami

Desa Winong, Kecamatan Mirit, Kebumen, merupakan wilayah agraris strategis yang berada di jalur pembangunan Tol Yogyakarta-Cilacap. Dengan potensi pertanian padi dan jagung yang kuat, desa ini menghadapi dinamika pembangunan infrastruktur dan sosial yang

  • Pusat Pertanian

    Sebagian besar wilayah Desa Winong ialah lahan pertanian produktif, khususnya untuk komoditas padi dan jagung, yang menjadi penopang utama ekonomi lokal.

  • Terdampak Proyek Strategis Nasional

    Lokasi desa ini akan dilintasi oleh Proyek Strategis Nasional (PSN) pembangunan jalan tol Yogyakarta-Cilacap, yang membawa potensi pertumbuhan sekaligus tantangan alih fungsi lahan.

  • Dinamika Sosial Ekonomi

    Desa ini memiliki panti rehabilitasi ODGJ yang dikenal luas serta menghadapi isu lingkungan terkait aktivitas penambangan galian C yang meresahkan sebagian warga.

Pasang Disini

Terletak di bagian timur Kabupaten Kebumen, Desa Winong di Kecamatan Mirit menjadi sorotan seiring dengan rencana besar pembangunan nasional yang akan melintasinya. Sebagai salah satu desa agraris yang vital di kawasan tersebut, Winong kini berada di persimpangan jalan antara mempertahankan tradisi pertanian dan menyambut modernisasi infrastruktur. Keberadaannya tidak hanya penting bagi konstelasi ekonomi lokal, tetapi juga sebagai cerminan dinamika sosial dan lingkungan di tengah percepatan pembangunan daerah.

Desa Winong secara historis merupakan kantong pertanian yang subur. Namun namanya kian dikenal publik ketika masuk dalam daftar wilayah yang akan terdampak pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) jalan tol Yogyakarta-Cilacap. Proyek ini diproyeksikan membawa perubahan signifikan terhadap lanskap sosial, ekonomi dan tata ruang desa. Di sisi lain, desa ini juga menyimpan potret sosial yang unik dengan keberadaan sebuah panti rehabilitasi bagi Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang dikelola secara mandiri dan menjadi rujukan kepedulian sosial di Kebumen. Artikel ini mengulas secara mendalam profil Desa Winong, dari potensi geografis dan ekonomi hingga tantangan dan harapan yang menyertainya.

Geografi dan Demografi

Desa Winong secara administratif masuk dalam wilayah Kecamatan Mirit, Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah. Lokasinya berada di sisi tenggara dari pusat kota Kebumen, dengan jarak tempuh sekitar 28 kilometer. Secara geografis, wilayah desa ini didominasi oleh dataran rendah yang subur, menjadikannya sangat cocok untuk kegiatan pertanian. Kode pos untuk desa ini ialah 54396.

Berdasarkan data yang terhimpun, luas total wilayah Desa Winong mencapai sekitar 526 hektare. Dari luasan tersebut, sebagian besar merupakan lahan produktif yang terbagi atas lahan sawah seluas 110 hektare dan lahan kering atau tegalan seluas 367 hektare. Sisa wilayahnya digunakan untuk permukiman penduduk dan fasilitas umum lainnya. Struktur penggunaan lahan ini menegaskan status Winong sebagai desa agraris.

Untuk batas-batas wilayahnya, Desa Winong berbatasan langsung dengan desa-desa lain di dalam Kecamatan Mirit. Salah satu batas yang teridentifikasi ialah dengan Desa Pekutan di sebelah selatannya. Pada awal tahun 2023, Pemerintah Kabupaten Kebumen telah memulai program sosialisasi penetapan dan penegasan batas desa di Kecamatan Mirit untuk memberikan kepastian hukum administrasi bagi setiap desa, termasuk Winong.

Mengenai data kependudukan, belum ditemukan data spesifik terbaru untuk Desa Winong pada tahun 2023 atau 2024. Namun, merujuk pada data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kebumen, jumlah penduduk Kecamatan Mirit pada tahun 2023 tercatat sebanyak 53.620 jiwa. Dengan luas wilayah Kecamatan Mirit sebesar 52,53 km², kepadatan penduduk di tingkat kecamatan berada di angka sekitar 1.021 jiwa per km². Sebagai salah satu dari 22 desa di Kecamatan Mirit, populasi Desa Winong merupakan bagian penting dari total demografi kecamatan tersebut.

Pemerintahan dan Struktur Desa

Roda pemerintahan di Desa Winong berjalan sesuai dengan sistem pemerintahan desa yang berlaku di Indonesia. Pemerintahan desa dipimpin oleh seorang Kepala Desa yang dipilih secara langsung oleh masyarakat. Dalam menjalankan tugasnya, Kepala Desa dibantu oleh jajaran perangkat desa yang terdiri dari Sekretaris Desa, Kepala Urusan (Kaur), dan Kepala Seksi (Kasi). Berdasarkan data dari kegiatan dinas pada Februari 2023, struktur pemerintahan desa mencakup posisi strategis seperti Pelaksana Tugas (Plt.) Sekretaris Desa yang dijabat oleh Kasi Pemerintahan, serta Kaur Umum dan Kaur Perencanaan.

Struktur ini memastikan jalannya administrasi, perencanaan pembangunan, dan pelayanan publik bagi masyarakat. Koordinasi antara pemerintah desa dengan lembaga lain seperti Badan Permusyawaratan Desa (BPD) menjadi kunci dalam perumusan kebijakan yang partisipatif. Selain itu, sinergi dengan aparat kewilayahan seperti Bintara Pembina Desa (Babinsa) dari Koramil 11/Mirit dan Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) dari Polsek Mirit turut menjaga stabilitas dan keamanan di lingkungan desa. Komunikasi sosial secara rutin dilakukan oleh Babinsa dengan perangkat desa untuk memantau perkembangan situasi dan kondisi wilayah binaan.

Potensi dan Kegiatan Ekonomi

Sektor pertanian merupakan tulang punggung utama perekonomian Desa Winong. Dengan lahan sawah dan tegalan yang mendominasi tata guna lahannya, mayoritas penduduk menggantungkan hidupnya sebagai petani. Komoditas utama yang dihasilkan yakni padi dan jagung, yang tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan subsisten tetapi juga dipasarkan ke luar daerah. Pola pertanian yang berjalan menjadi penggerak utama aktivitas ekonomi harian di desa ini.

Meskipun demikian, dinamika ekonomi di Desa Winong juga diwarnai oleh isu lingkungan yang cukup serius. Dalam beberapa tahun terakhir, muncul aktivitas penambangan mineral bukan logam dan batuan, atau yang lebih dikenal sebagai galian C. Kegiatan penambangan ini dilaporkan telah meresahkan sebagian warga. Pada tahun 2024, keresahan ini mencuat ke publik akibat dugaan bahwa beberapa operasi penambangan berjalan tanpa izin resmi atau ilegal. Warga mengeluhkan dampak kerusakan lingkungan dan infrastruktur jalan desa yang rusak akibat lalu lintas truk pengangkut material. Isu ini menjadi tantangan bagi pemerintah desa dan aparat penegak hukum untuk menyeimbangkan antara potensi ekonomi dan kelestarian lingkungan serta kenyamanan warga.

Ke depan, perekonomian Desa Winong akan menghadapi transformasi besar dengan adanya proyek jalan tol Yogyakarta-Cilacap. Pembangunan ini membuka peluang ekonomi baru, seperti tumbuhnya sektor jasa, perdagangan, dan properti di sekitar jalur tol. Namun, di sisi lain, proyek ini juga membawa tantangan berupa potensi hilangnya lahan-lahan pertanian produktif yang selama ini menjadi andalan warga.

Infrastruktur dan Kehidupan Sosial

Pembangunan infrastruktur dasar di Desa Winong terus berjalan secara bertahap. Fasilitas umum yang menunjang kehidupan masyarakat antara lain balai desa sebagai pusat pemerintahan, gedung serbaguna untuk kegiatan kemasyarakatan, serta sarana ibadah seperti masjid raya. Di sektor pendidikan, Desa Winong menjadi lokasi bagi salah satu institusi pendidikan menengah penting di kecamatan, yaitu SMP Negeri 1 Mirit, yang menunjukkan perannya sebagai salah satu pusat pendidikan di wilayah sekitarnya. Terdapat pula Sekolah Dasar Negeri untuk menunjang wajib belajar.

Kehidupan sosial masyarakat Desa Winong sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai agraris yang komunal dan religius. Salah satu ikon sosial yang paling menonjol dari desa ini ialah keberadaan Panti Rehabilitasi ODGJ Walisiri. Panti yang dikelola secara swadaya oleh seorang warga bernama Mbah Marsiyo ini telah menjadi tempat perawatan bagi puluhan hingga ratusan pasien ODGJ dari berbagai daerah. Keberadaan panti ini sering mendapatkan perhatian dan bantuan dari berbagai pihak, termasuk dari jajaran Polres Kebumen dan komunitas sosial lainnya, yang menunjukkan tingginya rasa empati dan kepedulian sosial di tengah masyarakat.

Interaksi sosial antarwarga terjalin erat melalui kegiatan keagamaan, gotong royong, dan tradisi lokal. Hubungan yang kuat ini menjadi modal sosial yang penting bagi Desa Winong dalam menghadapi berbagai tantangan, mulai dari isu sosial internal hingga dampak eksternal dari proyek pembangunan skala besar.

Tantangan dan Proyeksi Masa Depan

Desa Winong kini berada pada titik krusial dalam sejarah perkembangannya. Tantangan terbesar yang dihadapi ialah dampak dari pembangunan jalan tol Yogyakarta-Cilacap. Proyek ini, meskipun menjanjikan kemajuan aksesibilitas dan ekonomi, juga mengancam keberlangsungan sektor pertanian akibat konversi lahan. Diperlukan perencanaan tata ruang yang matang dan program pemberdayaan masyarakat yang efektif agar warga tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga dapat berpartisipasi dan memperoleh manfaat dari pembangunan tersebut.

Selain itu, penyelesaian isu penambangan galian C ilegal menjadi prioritas untuk menjaga kelestarian lingkungan dan mencegah konflik sosial. Pemerintah desa bersama pihak terkait perlu mengambil langkah tegas dalam penegakan aturan serta mencari solusi ekonomi alternatif bagi pihak-pihak yang terlibat tanpa harus merusak lingkungan.

Dengan segala potensi dan tantangan yang ada, Desa Winong memiliki peluang untuk berkembang menjadi desa yang lebih maju dan sejahtera. Kunci keberhasilannya terletak pada kemampuan adaptasi masyarakat serta kebijakan pemerintah desa yang visioner. Dengan mengelola potensi agraris secara berkelanjutan, memanfaatkan peluang dari pembangunan infrastruktur secara bijak, dan menjaga modal sosial yang telah ada, Desa Winong dapat bertransformasi menjadi desa yang tangguh dan berdaya saing di masa depan.